Rabu, 19 Mei 2010

Impianku

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang...

ya Allah, demi seluruh do’aku yang telah Engkau kabulkan dan demi semua kebaikan dan ibadah yang pernah aku lakukan.

Aku berharap jika bisa mendengar dengan sempurna yang suaranya akan begitu jelas dan keras. Suaraku akan dipahami,  aku tidak perlu bertanya apa yang mereka katakan dan penerimaan akan menjadi lebih mudah.

dan

Aku berharap akan datangnya seorang “bintang”

Yang dengannya kekuranganku diterima dengan tulus

Yang dengannya semua perkataanku terjaga

Yang dengannya semua perbuatanku terarah dan berguna

Yang dengannya semua hartaku bersih dari siksa neraka

Yang dengannya semua waktuku pada sepertiga malam tidak terbuang sia-sia

Yang dengannya semua ibadah tidak akan terlupa dan setiap hari lembar Kitab-Mu bisa terbuka

Yang dengannya cintaku kepada-Mu dan Rosul-Mu bertambah dan cinta kepadanya tidak melebihi cinta kepada-Mu, Rosul-Mu dan kedua orang tuaku.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku sungguh berharap, sungguh sangat berharap bahwa kami berdua dapat mengatakan “Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan padaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”

yang senantiasa bersyukur...

Muhammad Fauzi

Selasa, 04 Mei 2010

Saat teringat masa kecil...



­Masa kecil. Ya, terkadang kita suka senyum-senyum sendiri kalo teringat masa kecil. Melihat bentuk fisik tubuh kita, hingga mendengar cerita-cerita unik dan lucu dari mama dan bude saya. Tak sengaja saya menemukan foto-foto ini di tumpukan album. Sebuah foto yang diambil pada era tahun 1989-an. Sayangnya saya tidak dapat menemukan informasi pada foto ini.

A picture says thousands words. Sepertinya benar pepatah itu. Sebuah kenangan langsung merangsek masuk ketika melihat foto-foto masa kecil saya itu.

Saya pun teringat beberapa cerita yang pernah diceritakan oleh bude saya. Tentu tentang kenakalan dan ulah saya yang kerap kali merepotkan. “Kamu itu dulu kecilnya nakal dan tak bisa diam”, begitu bude saya mengawali cerita suatu saat. “Kamu itu suka tangannya tidak pernah bisa diam dan cerewet.

Pernah suatu ketika, saya bermain dengan anak tetangga. Saat itu ada sebuah batangan kembang api yang baru saja habis digunakan tetapi masih ada sedikit cahaya menjalar dibatangan itu. Dengan rasa ingin tahu saya apakah itu panas, Kemudian saya melemparkan ke arah punggung teman saya sehingga menjadi luka bakar yang sedikit serius.

Kontan saja mama langsung menjewer saya hingga saya menangis. Mama saya pun berjanji akan menanggung biaya pengobatan dia yang saya lakukan tersebut kepada anak tetangga saya itu.

Itu baru salah satu kenakalan. Ada pula cerita lainnya. Ada tetangga, saya menyebutnya Embah Ummi,,, Beliau punya warung kios, letaknya persis berada di samping rumah dan sekarang sudah tidak dibuka lagi dan digusur. Saya suka sekali main di warung Embah Ummi. Selain karena sering dapet jajanan gratisan, saya suka sekali bermain bola di depan warung beliau kemudian saya tidak sadari dengan melempar bola ke arah toples berisi permen dan kue-kue karena saya pikir benda tersebut mirip seperti botol di arena mainan lempar berhadiah yang saya pernah sekali mainkan waktu di dufan. Akhirnya,,Draannnkkkkk…!!!! semua toples itu pecah belah dan setelah itu masalah saya membuat mama makin bertanggung jawab atas kenalakan saya... hiks…hiks… ‘saya pantes harus dihukum aja deh’… dengan kata hatiku sendiri.. hihihi… 

Menginjak besar, saya makin menjadi kenakalannya. Berhubung temen-temen sepermainan saya rata-rata umurnya lebih tua dari saya, saya pun sering dijadikan bulan-bulanan. Sering kali saya ditakut-takuti, diledek dan dipukuli oleh temen-temen saya itu, dan mereka sering sekali tertawa terbahak-bahak kalo melihat saya menangis ketakutan akibat takut oleh keulahan yang mereka bikin. Ulah temen-temen saya tersebut akhirnya membuat saya menjadi “pemberani” karena saya tak mau dijadikan bulan-bulanan. 

Kalo malam tiba, suasana depan gang pasti ramai. Selepas belajar mengaji beramai-ramai di rumah pak haji, biasanya kami semua langsung ngumpul untuk berdiskusi main apa malam itu. Berbagai permainan tradisional pun biasa kami mainkan. Mulai dari petak umpet, lompat karet, gundu, ngerjain orang yang lewat menggunakan benang layangan, hingga bermain katapel.

Apalagi kalo pas bulan purnama tiba. Kami bisa bermain lebih lama. Ditambah saling berbagi cerita-cerita serem di akhir permainan sebelum pulang. Atau kalo tidak, cerita seram bisa diganti dengan bermain tebak-tebakan.

Ah, saya jadi teringat lagu ini:

Potong bebek angsa, masak di kuali


Nona minta dansa, dansa empat kali


Dorong ke kiri, dorong ke kanan
La la la la la ...

Potong bebek angsa, masak di kuali


Nona minta dansa, dansa empat kali


Dorong ke kiri, dorong ke kanan
La la la la la ...

Yang paling menyebalkan adalah, ketika bermain petak umpet, ada peserta yang bukannya ngumpet, tapi malah pulang ke rumah!  La kita orang yang nyari setengah mati, eh yang dicari dengan santainya nongol tanpa rasa bersalah, “eh, sory ya, aku tadi makan dulu..”.  Kampret!!!

Tapi ada aja ide kreatif anak-anak untuk mencari tempat persembunyian. Ada yang sembunyi dengan memanjat pohon, bersembunyi di selokan, hingga pulang ke rumah itu tadi.

Ketika teknologi mulai masuk, saya pun sempet ikut merasakan. Mulai dari ding-dong alias video game yang menggunakan koin seratusan perak gede untuk memainkannya, Nintendo, Sega, dan Play Station keluaran pertama kali.

Kalo dulu saya sering bermain ding-dong di kawasan pasar malabar kira-kira satu kilometer dari rumah, yang kini sudah tinggal puing akibat renovasi dari pemerintah daerah. Saya paling suka genre adventure. Entah kenapa genre tarung-tarungan, pesawat, dan strategi macam tetris, saya kurang begitu suka.

Pas ada yang punya sega pertama kali, kami sering bermain ke tempat dia. Bermain sega yang kala itu masih ngetren-ngetrennya -Super Sonic- dengan cara bergantian.  Lah yang punya Sega saat itu kan hanya orang-orang tertentu. Pokoke kalo hari Sabtu-Minggu, bermain ke tempat teman yang punya Sega adalah wajib!

Kalo bulan Ramadhan tiba, selain rame-rame pergi ke masjid untuk tarawihan atau subuhan, tentu kita orang sudah punya misi terselubung. Yap. Bermain petasan!! Itulah hal yang paling suka pas setelah subuh.

Ah, masa kecil.. Memang menjadi suatu kenangan yang bisa membuat kita berinstropeksi. Menjadi suatu pelajaran yang berharga.

Kalo inget sekarang, rasanya kok hidup makin berat. Makin banyak hal yang datang dan harus dihadapi. Berbagai masalah, tantangan, hambatan selalu datang menghampiri. Rasanya enak sekali kalo kita hidup jadi anak kecil terus, tetapi tentu saja itu tak mungkin!

Masa lalu hanyalah masa lalu. Kita tak bisa hidup di masa lalu. Waktu tak pernah berjalan mundur, sehingga apa pun yang terjadi kita harus selalu menatap ke depan dengan optimis.

Masa lalu ibarat kaca spion. Kita harus sering-sering menengoknya, menjadi referensi ketika kita hendak melaju ke depan atau berbelok. Tetapi tentu kita tidak bisa terus menerus melihat ke kaca spion, bukan?

Senin, 03 Mei 2010

When I was in the air ..

Foto yang di ambil dari jendela pesawat ini adalah dimana saya sedang dalam perjalanan di udara.. Saya memandangi daratan dari langit yang begitu luasnya. Saya sadar Jika dunia ini begitu luas, maka Allah menegaskan bahwa akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Jauh lebih luas lagi dari dunia!

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah 255]

Maha Besar Allah Tuhan Pencipta Alam!.......


Arti dalam sebuah sahabat...


Sahabat mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan kita. Sahabat selalu hadir di setiap kehidupan kita, dia dapat menghibur kita dikala kita sedih, membuat kita tertawa, setia menemani dimasa-masa suka maupun duka, dan selalu sabar dalam menyertai kehidupan kita.

Sahabat tidak akan pernah mencelakakan dan memanfaatkan kita, dia tak kenal pamrih dan waktu dalam menolong, dia akan melakukan sesuatu disaat kita membutuhkannya tanpa meminta sesenpun imbalan, balas jasa, bahkan ucapan terima kasih.



Sahabat kita dapat menemukan banyak karakter untuk dijadikan sahabat, tetapi dalam menemukan sahabat tidak semudah yang kita bayangkan, tidak cukup dengan perkenalan yang singkat atau memerlukan waktu yang lama dalam kita menilai seseorang untuk menjadi sahabat, karena sahabat akan hadir dengan sendirinya tanpa kita sadari dan dalam kurun waktu yang tidak dapat kita tentukan.

Tidak ada seorang manusia pun yang tidak membutuhkan sahabat, semua pasti menginginkan untuk memiliki sahabat, dimana dengan adanya sahabat kita dapat mencurahkan seluruh isi hati kita, bahkan sampai sesuatu hal yang sangat rahasia pun dapat diungkapkan pada sahabat kita, melebihi siapapun di dunia ini. Dan sahabat akan menyimpannya baik-baik dalam hatinya bahkan akan rela untuk mengorbankan dirinya demi menjaga rahasia tersebut.

Kuberikan rasa hormat setinggi – tingginya untukmu sahabat………

Terima kasih tuk sahabatku………..

Terima kasih….. ^^

Restu Mama & Papa...


Mama & Papa..
Engkau begitu tulus merawat aku.. Sejak kecil hinggaku dewasa..Tak hentinya kalian berikan rasa.. Ajari aku akan segalanya.. Bergurau dan bercanda.. Menjalani hidup dalam keluarga kita..

Papa mencari nafkah buat sekolahku.. Mama yang tak henti memasak...
Membuat aku bahagia hingga skarang ini.. Takkan pernah ada yang seperti kalian..
Sebagai teladan dalam keluarga.. Pabila tiba saatnya kubuka lembarannya..

Mama & Papa..
Bila saat kita berpisah tlah tiba.. Janganlah sedih pada anakmu ini..
Kutelah dewasa, akan jadi seperti kalian.. Sebagaimana yang tlah diajarkan padaku..
Restuilah aku dengan pendampingku.. Agar kudapatkan kelegaan itu..
Ketulusan orang tua yang mencintaiku.. Kucinta kalian, ayah ibu....
Dan ketulusan kalian tiada duanya..

Doakan kami, agar kami slalu kuat.. Layaknya seperti ayah dan ibu.. Yang hingga 20 tahun aku berumur.. Mampu pertahankan keluarga hingga tua..
Kenangan bersama kalian adalah terindah.. Selamanya... Tuhan mencintai kalian..

Mama papa...mohonlah restumu...

Imajinasiku

Mimpi-mimpi dan khayalan saya dalam berimajinasi seni fotografi akhirnya saya sedikit berhasil mencapai dalam bentuk nyata dan inilah beberapa visualnya :



there is life,,


cast away



dream land...



achieve...



alone in darkness...


All about bass..




Musician and imaginary

Azie "Fotografi Hitam putih"

Disini saya ingin sharing dengan beberapa sebagian karya saya dalam tema fotografi Hitam Putih karena saya mempunyai sedikit alasan mengapa memilih warna Hitam Putih yaitu untuk menjaga kekuatan definisi dan karakter subyek utama dan elemen-elemen pendukung dalam fotonya, dari pewarnaan yang akan mengacaukan persepsi.... ^^


Kereta Tua



Gradasi tekstur pasir pantai



Masih belia..



Waiting you...


Doa membawa berkah...



Chole Nara Morris, part 1


Chole Nara Morris, part 2

Catatan Hati...


- IF I COULD HEAR -

 

Jika Aku bisa mendengar,

Itu akan menjadi dunia baru bagi saya. 

Suara akan begitu keras dan jelas,

Keheningan yang saya kenal,

akan tinggal kenangan....

 

Suaraku akan dipahami,

Frustasiku akan berkurang,

Aku tidak perlu bertanya, apa yang engkau katakan?

Penerimaan akan menjadi sedikit lebih mudah..

 

 

 

- BEING DEAF -

 

Orang-orang kasihan padamu,

Orang-orang menatapmu,

Apa yang mereka katakan, 

Yang mereka lakukan adalah berpaling.

Orang suka menatapmu,

Berpikir kau tidak normal.

Apa yang mereka tidak menyadari adalah

Apakah yang kau normal.

Kau mungkin tidak dapat mendengar

Tapi kau memiliki indramu yang lain,

Melihat, mencium, menyentuh, merasakan,

Indra ini tumbuh kuat.

bahasamu indah,

Ini adalah hadiah dari surga.

Kau tidak dapat mendengar dengan telingamu

Tapi kau lakukan dengan matamu,

Ini membuat kau lebih penuh perhatian,

Tidakkah mereka sadar?

Kau tidak memiliki suara

Tapi kau punya hati,

Kuberharap orang akan menyadari

Bahwa hidup bagimu adalah keras .....

 

 

 

- MY EAR'S CAN'T HEAR -

 

You ask me:

Why don't I hear you?

 

My ears can't hear.

But my mind can race!

Learning and thinking and knowing.

 

My ears can't hear.

But my eyes can see!

Colors and movements and feelings.

 

My ears can't hear.

But my nose can smell!

Coffee and flowers and the sea!

 

My ears can't hear.

But my lips can taste!

Chocolate and kisses and fruit's.

 

My ears can't hear.

But my fingers can fly!

Touching and drawing and signing.

 

My ears can't hear.

But my heart can sing!

Joys and dreams and memories.

 

I ask you:

Why don't you hear me?

 

Azie 'food & product' photography

Saya ingin berbagi pengalaman disini dengan menampilkan beberapa pilihan karya fotografi produk makanan dan minuman pada perusahaan untuk promosinya...

Konsep-konsep yang saya berikan adalah dimana makanan itu terlihat lezat dengan sudut pandang komposisi yang menarik...

















Azie 'Landscape Photography'

Disini adalah 'sebagian' karya fotografi saya bertema 'Alam dan Pemandangan' yang diambil dengan mata hati dan penuh makna pada setiap sudut-sudut komposisinya.



Antara Ombak dan Pantai

Alamku


Penghuni Pantai




Sendiri...


Jelang sore....


Jalan menuju rumah pacar...



Awan bentuk keris di sore itu...


Pulang merantau...


Saatnya akan terbenam...


Kabut pagi dalam kedamaian...


Sepi...


Dan akhirnya Alhamdulillah,, impianku telah tercapai dalam mewujudkan pameran tunggal karya fotografi saya yang diselenggarakan oleh pihak universitas dan beberapa sponsor lainnya.

Ini poster saya saat promosi pameran yang diambil oleh seorang jurnalistik dan dia juga sahabat saya sendiri "ghamal noordiansyah'. Foto ini adalah dimana saya sedang memperlihatkan teknologi fotografi digital melalui layar kamera kepada anak jalanan saat saya sedang hunting foto dengan sahabat saya.