Minggu, 02 Mei 2010

Tentang Saya

Perkenalkan,,^^... nama saya Muhammad Fauzi, teman-teman dan keluarga biasa memanggil saya dengan sebutan azie. Saya kehilangan pendengaran ketika berumur tiga tahun, ambang pendengaran saya 110 desible dan sampai saat ini saya lebih mengandalkan bahasa bibir. Saya merupakan anak kedua dari dua bersaudara. kakak saya laki-laki dan saat ini berprofesi sebagai dokter umum. Orang tua saya adalah PNS di salah satu Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta. Bukannya tak pernah ada usaha atau keinginan untuk mengobati kekurangan saya ini. Tapi karena biayanya yang cukup besar, maka saya berusaha mengubur rapat-rapat keinginan untuk bisa mendengar hingga detik ini.

Kira-kira tiga tahun yang lalu ada teman yang pernah berkata kepada saya, “if there is a will, there is a way”. Untuk anak laki-laki yang terbilang memiliki kekurangan seperti saya dan juga sama halnya dengan sebagian teman-teman semua di sini hal tersebut belum bisa saya fahami maknanya. Berulang kali saya coba untuk memahami dan menerapkanya di dalam keseharian saya. Tak jarang hal ini membuat saya tak kuasa membenci diri saya yang tidak sempurna. Berkali-kali saya mengasihani dan menyesali diri saya. Hingga akhrinya saya yakin semua yang terjadi dalam diri tidak mungkin buruk semua, pasti ada sesuatu atau ada kebaikan dan keberhasilan yang bisa saya petik.

Saya merangkak naik, saya terus berusaha di tengah gunjingan orang lain tentang keberadaan saya. Sempat beberapa kali orang meragukan kemampuan saya tapi itu tidak sebanding dengan semangat yang saya punya. Orang tuapun tak pernah lelah untuk memberikan suportnya kepada saya. Banyak hal-hal yang tidak dimengerti oleh orang-orang tentang apa yang saya perlukan. saya beruntung di beri orang tua seperti orang tua saya yang tak pernah lelah mendukung saya.

Saat ini merupakan bukti salah satu perwujudan dari usaha saya, Alhamdulillah saya bisa menyandang gelar Sarjana berkat keyakinan saya terhadap kemampuan saya. Saya mengambil Jurusan DKV (Desain komunikasi Visual) Fakultas Teknik pada tahun 2005 silam. Cukup sulit awalnya karena secara kasat mata saya dihadapkan dengan jurusan yang mengedepankan media komunikasi dalam suatu rancangan. Saya banyak diberi kemudahan dan akses untuk bisa melaksanakan pendidikan saya, tapi itu saja tidak cukup. Banyak pengaruh2 dari luar yang tak jarang mematahkan semangat saya. Tapi hal itu tak pernah mematahkan semangat saya untuk terus maju.

Hingga saya lulus kuliah tak pernah sekalipun saya duduk dibangku sekolah khusus, saya selalu bersekolah di sekolah umum. Pernah satu hari orang tua saya bermaksud menyekolahkan saya di sekolah khusus dengan maksud agar saya tidak merasa minder atau canggung apabila dikumpulkan dengan teman-teman yang berkebutuhan khusus. Tapi karena saya merasa bahwa saya mampu untuk bisa beradaptasi dengan anak normal lainnya, maka saya memutuskan untuk dipindahkan dari sekolah tersebut ke sekolah umum. Di sekolah banyak sekali kegiatan ekstrakulikuler yang saya ikuti, seperti basketball, marchingband sampai kursus/les2 bimbingan belajar. Hingga saya memiliki ketertarikan khusus pada bidang seni, seperti melukis, menggambar, bahkan bermain musik. Saat ini saya sudah cukup mahir memainkan alat musik keyboard dan piano. Tak jarang saya diundang untuk tampil di berbagai acara.

Selama kuliah saya menekuni bidang fotografi, saya juga mengambil peminatan di bidang fotografi. Alhamdulillah sudah banyak pula prestasi yang saya torehkan dari fotografi ini. Selain menyediakan jasa fotografi saya juga menyempatkan mengajar di almamater saya guna sedikit berbagi pengalaman kepada junior-junior saya yang memiliki kecintaan juga terhadap fotografi. Sampai saat ini sudah banyak pasangan pengantin baru yang minta untuk diabadikan fotonya dengan hasil jepretan saya dan saya juga menangani beberapa perusahaan besar untuk produk-produk dalam promosinya. Selain itu saya juga menekuni dibidang seni desain untuk kebutuhan komersil pada perusahaan.

Alhamdulillah pengalaman demi pengalaman saya lewati dan terus menguatkan saya untuk tetap berusaha. Saya bersyukur kepada Allah SWT jika ada yang termotivasi dengan semangat dan prestasi yang saya raih. “tidak ada yang dicapai dengan Cuma-Cuma”, filosofi inilah yang terus saya tekankan dalam meraih cita-cita saya. Semoga apa yang bisa saya kemukakan dapat bermanfaat untuk kebaikan kita semua, amin....


Muhammad Fauzi. S.Des

Tidak ada komentar:

Posting Komentar